Sunday, September 15, 2013

Yuk Intip Pusat Penyimpanan Data Facebook

@SurgaBerita - Di Sinilah File yang Agan Upload ke Facebook Disimpan, Saat ini Facebook memiliki pusat penyimpanan data file baru yang terletak di Lulea, Swedia. Tempat ini berisi mesin - mesin penyimpanan berkapasitas raksasa sehingga memerlukan kipas pendingin berkapasitas besar pula yang digunakan untuk menjaga agar sumber daya tetap stabil dan pengguna jejaring sosial kelas dunia ini tetap berjalan lancar ketika diakses oleh para user.

Pusat Penyimpanan Data FacebookPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.comPusat Penyimpanan Data Facebook - www.SurgaBerita.com






















Sumber : http://www.surgaberita.com/2013/07/yuk-intip-pusat-penyimpanan-data.html#ixzz2euTg9Huk
READ MORE - Yuk Intip Pusat Penyimpanan Data Facebook

Seperti Apa Kehidupan Manusia di Tahun 2023?

Kehidupan Manusia di Tahun 2023
@SurgaBerita - Seperti Apa Kehidupan Manusia di Tahun 2023?,  Kira-kira seperti apakah kehidupan manusia pada masa 10 tahun mendatang atau tahun 2023? Pastinya teknologi yang diterapkan akan semakin canggih.

Di tahun 2023, diperkirakan 50 miliar benda akan terkoneksi dengan internet yang merupakan peningkatan sebanyak lima kali lipat dari masa saat ini. Banyaknya benda yang terkoneksi internet ini pun memudahkan kehidupan manusia.

"Pada tahun 2023, kita akan mampu merekam, menyimpan dan memutar kembali setiap detik dari kehidupan dalam video kualitas tinggi," demikian prediksi Dave Evans, Chief Futurist Cisco dalam perhelatan Cisco Live 2013 di Orlando.

Layanan kesehatan pun semakin mumpuni. Untuk memantau kondisi pasien dengan lebih detail, produk pil akan terkoneksi dengan internet yang tetap terhubung meski berada dalam tubuh manusia.

Menurut Evans, manusia akan bekerja bersama robot atau avatar untuk meningkatkan produktivitas di kantor. Meeting dengan peserta dari mancanegara pun bukan masalah karena ada perangkat komunikasi yang terkoneksi dengan cloud dan mampu menerjemahkan bahasa dengan seketika.

Perkembangan teknologi bakal dirasakan oleh masyarakat di kota-kota yang dikategorikan pintar. Misalnya melalui sistem yang terkoneksi internet, penduduk akan diberitahu secara otomatis di mana tempat parkir lowong atau rute mana yang paling tepat.

"Dengan banyaknya benda yang terkoneksi internet, kita juga akan melihat mesin mesin membuat jejaring sosial untuk beradaptasi dengan situasi yang berubah-ubah. Rumah atau bangunan yang terkoneksi akan menjadi semacam organisme hidup," tutur Evans.

Cisco sendiri sedang giat berekspansi dan menyiapkan perangkat dalam bisnis internet of everything.Raksasa teknologi networking ini menilai akan semakin banyak benda terkoneksi dengan internet di masa depan.




Sumber : http://www.surgaberita.com/2013/06/seperti-apa-kehidupan-manusia-di-tahun.html#ixzz2euSMyPxz
READ MORE - Seperti Apa Kehidupan Manusia di Tahun 2023?

Wow! Ilmuwan Ciptakan Alat Melihat Tembus Pandang

@SurgaBerita - Wow! Ilmuwan Ciptakan Alat Melihat Tembus Pandang, Fungsi Google Glass kurang 'mengerikan'? Teknologi yang satu ini mungkin akan membuat sebagian orang lebih ketakutan. Pasalnya, dengan perangkat ini orang bisa melihat secara tembus pandang. 

Para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) bereksperimen dengan sistem yang mereka sebut Wi-Vi. Sistem ini bisa melacak obyek bergerak di balik tembok, menggunakan sistem wireless yang terbilang murah dan sudah tersedia dimana-mana. 

Wi-Vi bisa dibenamkan di smartphone atau perangkat genggam khusus. Dina Katabi, profesor yang mengembangkan Wi-Vi bersama mahasiswanya Fadel Adib menyebutkan, sistem ini nantinya bisa digunakan untuk kepentingan hukum atau penyelamatan saat bencana alam. 

Meski demikian, menurut Katabi, pengguna gadget pun bisa menggunakannya. Misalnya, ketika seseorang khawatir ada yang mengikuti atau mengintai dari belakang, dia bisa menggunakan gadgetnya untuk mendeteksi apakah ada orang atau tidak di balik tembok. 

Untuk saat ini, resolusi sistem Wi-Vi masih rendah. Sebagai gambaran, Wi-Vi versi pertama ini lebih seperti radar yang melacak pesawat, belum memperlihatkan detail seperti sinar X-ray. 

Katabi dan Adib sedang berupaya mengembangkan versi dengan resolusi lebih tinggi, sehingga sistem ini bisa mengenali wajah. Namun sebelumnya, menurutnya masyarakat perlu memiliki kebijakan mengenai bagaimana menggunakannya. Tentunya agar masyarakat tidak kaget dan menciptakan kekhawatiran seperti ketika datang Google Glass. 

"Seperti semua teknologi di dunia, ini bergantung pada bagaimana kita menggunakannya," kata Katabi seperti dilansir Computer World, Jumat (28/6/2014). 

Wi-Vi bekerja dengan mengirimkan gelombang radio Wi-Fi menembus hambatan seperti tembok, kemudian mengukur cara mereka terpantul kembali. Ini mirip dengan cara kerja radar dan sonar, namun tanpa perangkat berukuran besar dan mahal serta frekuensi terbatas. 

Setiap kali sinyal Wi-Fi terpantul obyek, bentuk dan susunan obyek tersebut akan mempengaruhi sinyal yang dipantulkan lagi. Namun saat Wi-Fi 'menabrak' dinding, sebagian besar sinyal akan tercermin pada dinding. Saat itulah samar-samar bisa terlihat refleksi orang yang berada di sisi lain tembok.


Sumber : http://www.surgaberita.com/2013/06/wow-ilmuwan-ciptakan-alat-melihat.html#ixzz2euRQ8rzH
READ MORE - Wow! Ilmuwan Ciptakan Alat Melihat Tembus Pandang

Microsoft Membeli NOKIA senilai 7.2 Miliar USD

Wow! Akhirnya setelah bersinergi melalui Windows Phone sejak Februari 2011 dan melihat hasil yang cukup bagus, akhirnya Microsoft membeli Nokia pada tanggal 2 September 2013 ini,  dengan membeli divisi bisnis perangkat Mobile, layanan maupun lisensi paten di mana nilai unit bisnis Nokia Devices & Services senilai 3.79 miliar Euro dan lisensi paten yang dimiliki Nokia senilai 1.65 miliar Euro dan totalnya adalah 5.44 miliar Euro atau 7.2 miliar USD yang akan dibayar secara cash. Bila dirupiahkan berarti transaksi ini bernilai kurang lebih 79.2 triliun rupiah.
Terlebih dengan strategi penjualan Nokia melalui smartphone murah berkualitas Nokia Lumia 520 yang berhasil memperoleh nilai penjualan cukup memuaskan, lalu inovasi smartphone dengan kamera yang superb seperti Nokia Lumia 1020 yang menjanjikan kualitas fotografis berkualitas dibanding smartphone lain, terlebih untuk lowlight yang memang saat ini merupakan yang terbaik.
Dengan pembelian ini Microsoft akhirnya bukan hanya menjadi perusahaan software tapi juga lengkap hardware dan software terutama di perangkat mobile yang mumpuni di mana kualitas produk Nokia sudah dikenal baik. Aksi pembelian ini pun sudah diperkirakan karena Microsoft memiliki kebutuhan untuk memiliki unit hardware yang handal sedangkan Nokia sendiri sedang mengalami pergolakan keuangan dan sedang berusaha kembali menjadi pemimpin pasar perangkat mobile.
Kita harapkan penggabungan dua kekuatan teknologi raksasa ini menghasilkan produk yang lebih baik bagi para konsumen dan tentu dengan harga yang juga diharapkan lebih baik yah.
Sumber : Beritateknologi.com
READ MORE - Microsoft Membeli NOKIA senilai 7.2 Miliar USD

Inilah Bentuk Asli Alam Semesta

detail berita
Wilkinson Microwave Anisotropy Probe dengan visualisasi gelombang kosmik (Foto: Foxnews)
CALIFORNIA - Grup peneliti baru-baru ini mengungkap, bentuk alam semesta berbeda dari perkiraan sebelumnya. Para peneliti menyelidiki anomali utama dalam sisa-sisa cahaya dari Big Bang untuk menunjukkan struktur ruang dan waktu.

Dilansir Foxnews, Jumat (13/9/2013), studi terbaru ini mengungkap bahwa alam semesta memiliki bentuk melengkung mirip pelana. Dikatakan mirip lengkung pelana, di mana objek yang bergerak sejajar dengan objek lain akan membelok menjauh setelah menempuh jarak yang sangat jauh.

Meskipun demikian, terdapat penjelasan untuk anomali ini. Ilmuwan mengatakan, alam semesta kemungkinan telah bertabrakan dengan alam semesta lain tidak lama setelah peristiwa Big Bang atau mungkin saja muncul karena kebetulan statistik.

Para peneliti mulai melihat anomali tersebut hampir satu dekade lalu ketika peneliti menganalisis latar belakang gelombang mikro kosmik serta panas yang dilepaskan setelah terjadinya Big Bang. Ilmuwan mempelajari fluktuasi titik panas dan dingin di latar belakang gelombang mikro kosmik untuk mempelajari lebih lanjut tentang struktur dan evolusi alam semesta.

Data dari NASA Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) yang diluncurkan pada 2001 menyarankan bahwa alam semesta mungkin 'miring', di mana panas dan dingin terletak di salah satu sisi kosmos (alam semesta).

Data dari satelit Planck yang diluncurkan oleh European Space Agency di 2009 juga mendukung teori tersebut. "Anomali diamati di latar belakang gelombang mikro kosmik yang menarik. Mereka (alam semesta) mungkin hanya kebetulan statistik, tetapi mereka mungkin menjadi indikasi proses fisik baru di alam semesta awal," jelas peneliti Andrew Liddle, seorang kosmolog di University of Edinburgh di Skotlandia.

Kajian kosmologi baru ini menunjukkan bahwa anomali ini terjadi karena alam semesta tidak datar. Para peneliti mengusulkan alam semesta mungkin pernah sedikit 'terbuka', yakni melengkung seperti pelana.

"Sinar cahaya dalam alam semesta melengkung muncul untuk mengikuti jalur melengkung. Mereka mengikuti garis jarak terpendek dalam ruang melengkung, seperti pesawat terbang mengikuti lingkaran besar ketika terbang di sekitar Bumi," terang peneliti. (ahl)


READ MORE - Inilah Bentuk Asli Alam Semesta

Sejumlah Ilmuwan Siapkan Cara Antisipasi Kiamat


detail berita
Ilustrasi
LONDON - Para ilmuwan atau filsuf di Inggris berpikir bahwa peristiwa bencana bisa menghancurkan dunia. Mereka menyusun 'daftar hari kiamat' dari fenomena bencana yang bisa menimbulkan ancaman bagi peradaban dan bahkan mengakibatkan kepunahan spesies manusia.

Dilansir Independent, Jumat (13/9/2013), ilmuwan terkemuka di negeri ratu Elizabeth ini telah mendirikan sebuah pusat untuk studi 'risiko eksistensial'. Perkumpulan ini bertujuan untuk menyajikan politisi dan publik terkait daftar bencana yang bisa mengancam masa depan dunia.

Astronom Lord Rees memimpin inisiatif yang meliputi Stephen Hawking, ilmuwan 'kontroversial' dan kosmolog Cambridge serta Lord May, mantan kepala ilmuwan pemerintah. Para ilmuwan ini juga bergabung dengan filsuf Huw Price, ahli ekonomi Partha Dasgupta serta pakar evolusi genetika George Church.

Dana awal dibantu oleh Jaan Tallinn, yang merupakan salah satu pendiri Skype. "Banyak ilmuwan khawatir bahwa perkembangan teknologi manusia dapat menimbulkan (masalah) baru, risiko tingkat kepunahan pada spesies (manusia) secara keseluruhan," ujar sumber dari website grup ilmuwan tersebut.

Lord Rees dalam pidatonya di British Science Festival di Newcastle mengungkapkan, publik dan politisi memerlukan saran terbaik pada skenario berisiko rendah yang bisa menjadi kenyataan. Menurutnya, risiko tersebut bukan tidak mungkin akan berdampak kehancuran terhadap dunia.

David Spiegelhalter, pakar risiko di Universitas Cambridge mengatakan, ketergantungan semakin meningkat pada teknologi dan pembentukan jaringan interkoneksi yang kompleks membuat masyarakat lebih rentan.

"Keamanan energi juga merupakan masalah, karena kita mengimpor banyak bahan bakar dari luar negeri, sehingga konflik atas sumber daya di masa depan adalah mungkin," tambahnya.

Cambridge Centre for the Study of Existential Risk merupakan koalisi para ahli. Lord Rees sebagai penggagas berharap akhir tahun ini mengumumkan pendanaan utama dan program yang lebih rinci terkait penelitian tentang skenario 'kiamat'.

"Tujuan kami adalah untuk mengarahkan sebagian kecil dari sumber daya intelektual besar Cambridge," pungkasnya. Ia mengatakan, reputasi dibangun seiring berjalannya waktu dan kelompok ini mengemban tugas untuk memastikan bahwa manusia terus memiliki masa depan jangka panjang.

Sumber : Okezone.com

READ MORE - Sejumlah Ilmuwan Siapkan Cara Antisipasi Kiamat
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...